Medan, Indobigi – Berikut adalah 16 kata bijak dari Fiersa Besari tentang kehidupan yang penuh motivasi dan menyentuh hati, serta cocok untuk caption ucapan di media sosial.
Sebagaimana diketahui, Fiersa Besari adalah seorang penulis dan pemusik yang terkemuka di Indonesia. Banyak karyanya yang populer, salah satunya adalah “Konspirasi Alam Semesta”.
Dari banyaknya karya Fiersa Besari, tentu banyak pula kata bijak atau quotes yang bisa diambil sebagai kutipan yang menyentuh hati.
Dikutip Indobigi.online dari berbagai sumber, berikut 16 kata bijak dari Fiersa Besari tentang kehidupan yang penuh motivasi dan menyentuh hati.
-
“Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat. Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain.”
-
“Tak perlu repot-repot menyamakan diri dengan orang lain. Kau diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlalu banyak orang yang sama seperti kebanyakan orang.”
-
“Seiring waktu, kita akan terbiasa untuk biasa saja.”
-
“Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud yang jahat. Keadaan dan waktulah yang membuat kita membenci kedatangannya.”
-
“Takkan mulia kau menunggu permintaan maaf. Takkan hina kau meminta maaf terlebih dahulu.”
-
“Hidup adalah serangkaian kebetulan. Kebetulan adalah takdir yang menyamar.”
-
“Sadarlah bahwa Tuhan mengujimu karena Dia percaya dirimu lebih kuat dari yang kau duga. Bangkit. Hidup takan menunggu.”
-
“Setiap kesalahan adalah bagian dari proses, penanda di peta yang mengatakan kita tidak boleh pergi ke mana. Jadi, untuk apa melupa?”
-
“Tidak perlu terlalu bergantung pada orang lain. Orang lain juga punya kepentingan masing-masing.”
-
“Tidak perlu terlalu bergantung pada orang lain. Orang lain juga punya kepentingan masing-masing.”
-
“Menolong orang tidak perlu diiming-imingi ‘Nanti dapat pahala dan rezeki berlipat ganda’ Karena ketulusan tidak mengharapkan imbalan.”
-
“Hidup adalah tentang hilang, datang, dan segala di antaranya.”
-
“Tidak apa-apa mencoba, asal siap kecewa.”
-
“Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam.”
-
“Membenci dan mencemburui masa lalu adalah hal yang melelahkan. Kita takkan pernah bisa mengubahnya, kita hanya bisa belajar darinya.”
-
“Saya masih saya yang sama. Caramu menilai saja yang mungkin berbeda.”
***