Pengawasan Orang Asing menjelang puncak perhelatan KTT G20, Kepala Subbidang Intelijen Keimigrasian Kemenkumham Bali libatkan TNI/Polri, BIN dan stakeholder lainnya
Dalam mengantisipasi adanya potensi gangguan yang dilakukan oleh Orang Asing menjelang puncak KTT G20 pada Bulan November 2022 mendatang, Kepala Subbidang Intelijen Keimigrasian Kemenkumham Bali menjalin sinergitas dengan Intelijen dari berbagai unsur diantaranya TNI/Polri, BIN, BAIS maupun stakeholder lainnya.
Rahmat Gunawan selaku Kepala Subbidang Intelijen Keimigrasian Kemenkumham Bali mengungkapkan, selain kegiatan rutin Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang sudah berjalan, dalam menyongsong puncak KTT G20 ini peran intelijen sangat dibutuhkan sebagi early warning dan early detection setiap perkembangan situasi. Serta dalam upaya mencegah adanya sabotase dan spionase pihak asing, pihaknya telah bersinergi dengan Subdit Kamsus Ditintelkam Polda Bali maupun intelijen dari unsur TNI, BIN, BAIS dan instansi terkait lainnya.
“Selain meningkatkan kerja keras Tim Pora, dalam mengantisipasi sabotase dan spionase pihak asing dalam G20 kita juga sudah bangun sinergitas dengan Subdit Kamsus Ditintelkam Polda Bali, TNI, BIN, BAIS dan instansi terkait lainnya”. Ungkap Rahmat di ruang kerjanya, Rabu (6/7/2022).
Rahmat juga menambahkan, sesuai dengan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, bahwa Imigrasi merupakan leading sector dalam pengawasan orang asing. Namun pelaksanaannya tidak dapat dilakukan sendiri dan butuh bantuan sinergi antar stakeholder terkait.
“Oleh karena itu, kegiatan rapat Tim Pora ataupun kegiatan koordinasi antar instansi perlu ditingkatkan. Tujuannya agar bisa saling tukar informasi seputar orang asing di wilayah Provinsi Bali,” pungkasnya