
Cianjur|indobigi.online- bimtek petmil petani milenial gelombang satu, yang dilaksanakan di bapeltan cihea Bojong picung Cianjur selama tiga hari yang dimulai dari Selasa 20 September, sampai dengan tanggal Kamis tanggal 22 September 2022.
Bimtek pertama digelar di baeltan cihea Bojong picung Kabupaten cianjur. di ikuti 125 peserta dari 6 kabupaten, kabupaten Bandung, kabupaten Bandung barat, kabupaten Garut, kabupaten Cianjur, kabupaten sukabumi dan kota sukabumi calon petani milenial,komoditas jagung,kapulaga,dan sayuran.
Kepala Dinas TPH Jabar Dadan Hidayat mengatakan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan offtaker untuk menindak lanjuti kegiatan komoditas tersebut,
“Hasil bimtek akan ditindak lanjuti dengan kegiatan pelaksanaan. Jadi bimtek ini, kita (berupaya) memberi ilmunya karena pertanian perlu ilmu. Program ini akan berhasil kalau kita sama-sama memiliki satu keinginan. Satu keinginan bagaimana pertanian ini menjanjikan masa depan,” katanya dalam sambutanya ketika pembukaan,
Salah satu calon petani milenial komoditas tanaman cabai keriting Edik solihin dari desa Sukamulya kec cikadu mengatakan, dengan pelaksanaan bimtek, dirinya semakin siap untuk terjun ke lapangan dan menghasilkan akan menghasilkan inovasi dari tanaman cabai
“Dari bimtek ini saya mendapatkan apa yang belum saya dapatkan. Kemudian, materi yang diberi ada keselarasan yang betul-betul membuat dan memfasilitasi saya agar bisa maju dan berkembang,” kata Edik solihin
Calon petani milenial komoditas cabai Amaludin dari desa mekarlaksana kec cikadu mengatakan, banyak pengetahuan teknis yang ia dapatkan selama mengikuti bimtek. Salah satunya cara menanam dan merawat cabai. Setelah mengikuti bimtek, ia optimistis dapat membudidayakan cabai dan akan mengembangkan lagi hasil produksinya.

“Tujuan saya mengikuti bimtek petani milenial ini tidak hanya menanam, tapi juga saya punya hasil produksi kelompok kami , yaitu gula aren yang sudah kami buat jadi berbagai parian, Dari mulai gula semut, gula cair, dan gula koin, yang memang harus dikenal juga di pasara industri dan hasil kami olah sendiri. Tujuannya agar produk lokal kami bisa diminati di pasaran,”kata Amaludin.
Selain itu kepala Dinas TPH Jabar, juga akan memberikan fasilitas kepada para petani milenial, yang mengikuti bimtek etani milenial supaya mereka bisa berkoordinasi langsung dengan dinas pertanian kab/kota, dan BPP, dan para penyuluh di tingkat desa masing-masing.