Indobigi Online,Simalungun-
Ada nya bencana Kelongsoran Saluran Irigasi Tersier di Nagori Pinang Ratus,kecamatan Jorlang Hataran,kabupaten Simalungun,Provinsi Sumatera Utara menuai informasi bahwa,”Anggaran biaya operasional per UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) PSDA (Pengelolan sumber daya air) ke setiap kecamatan yang ada di kabupaten Simalungun tidak ada anggaran sama sekali alias nol.
Hal ini disampaikan paska kelongsoran saluran irigasi di nagori Pinang Ratus kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun saat di konfirmasi ke pihak UPTD PSDA paska jebol nya salah satu jaringan irigasi tersier di nagori tersebut diakibatkan tinggi nya intensitas curah hujan pada akhir-akhir sepekan sebelum kejadian mengakibatkan tanggul irigasi tersebut menjadi jebol.Kerusakan tanggul irigasi persawahan penduduk di Nagori tersebut membutuhkan gerak Perseftif dari instansi-instansi terkait seperti UPTD PSDA kecamatan,kabupaten,P3A,Pemerintahan desa maupun masyarakat sekitar pemakai air.
Dalam informasi yang di himpun wartawan saat paska kejadian irigasi yang longsor di nagori Pinang Ratus Jorlang Hataran ini,menurut salah seorang Pegawai POB (Petugas Operasi Bendung) saat di sambangi di Kantor Unit Pelaksana Teknis PSDA kecamatan menyampaikan,akan dilaksanakan kegiatan gotong royong bersama dengan masyarakat sesuai dengan komunikasi dengan Gamot (Kadus) mengatakan,”bahwa besok kami ikut serta dalam gotong royong sekitar 10 orang dari sini,”kata nya,dan karung goni dari sini kita bawa besok,”Ungkap salah seorang Pegawai POB.
“Dan sudah di survei,besok akan di gotong royongkan bersama masyarakat.Kebetulan saluran irigasi tersebut ancap kosong,jadi di muara saluran irigasi ini terjadi kesumbatan hingga menyebabkan tanggul jebol dan longsor,”kata nya.
Korwil UPTD PSDA Jorlang Hataran”Meli Siallagan saat di konfirmasi terkait hal ini juga mengatakan,bahwa kelongsoran jaringan irigasi tersier yang membanjiri areal persawahan warga paska kelongsoran terjadi,juga mengatakan hal senada di sebabkan tinggi nya intensitas air hujan dalam sepekan akhir-akhir itu mengakibatkan saluran irigasi tersebut tidak muat menampung debit air dan melimpah menyebabkan longsor.
Untuk perbaikan nanti nya akan dilaksanakan gotong royong antara masyarakat,UPTD PSDA maupun P3A maupun pihak pemerintahan desa dalam hal gotong royong.
Sementara untuk biaya perbaikan menurut,”Meli Siallagan dari Dinas PSDA Simalungun Terkait anggaran biaya perbaikan maupun biaya operasional per UPTD PSDA kecamatan di sebutkan Siallagan tidak ada anggaran sama sekali dari APBD Simalungun alias Nol.
“Untuk sementara dalam penanggulangan nya,kita buat dulu mengkarungi tanah untuk timbunan tanggul yang longsor.Kalau kami tergantung ke dinas menunggu ada bangunan,karena anggaran tidak ada ke UPTD.Jadi kami pegawai membantu dari segi tenaga,sementara karung nya dari sana,”kata Siallagan.
“Kalau ada anggaran ke UPTD,sudah semua dapat di selesaikan secara cepat,kalau pun ada anggaran contoh nya seratus juta per tahun nya,sementara yang mengalami kelongsoran di tiap UPTD ada 3 titik saja,bagaimana mengatasi seratus juta ke sebelas UPTD di kabupaten simalungun,”jawab nya.
“Seperti kelongsoran di Bandar Huta Jorlang Hataran,masyarakat nya semua menanggulangi bersama Pangulu,karena dana nya tidak ada dari Pemerintah.Uang nya dari masyarakat dan Pangulu,pengerjaan bangunan nya kami lah,”sambung Siallagan.
Kalau tidak bisa bekerja sama dengan masyarakat,tentu saja stop dulu pengerjaan nya,kapan kita tunggu aliran dana dari Pemerintah.Jadi harus ada Swadaya masyarakat,”tambah nya. (**)