Indobigi Online,Simalungun-
Jembatan Longsor dengan kondisi Putus Total di Simpang Raya kecamatan Panei,kabupaten Simalungun,Sumut,saat ini tampak menjadi keluhan Masyarakat Pengguna jalan terutama anak-anak sekolah dan guru-guru saat akan melaksanakan aktivitas proses belajar mengajar ketika melewati jalan penghubung kesekolah tersebut tampak salah satu jembatan dengan kondisi sudah putus total akibat intensitas curah hujan akhir-akhir ini sangat tinggi mengakibatkan air meluap dan menggerus sisi penyangga jembatan mengakibat jembatan ambruk,tepat nya di Simpang Raya Pondok 10 Kebun PTPN lV Unit Marjandi Afdeling lll (tiga)”Jumat 18/11/2022.
Selain itu jembatan tersebut merupakan akses jalan utama dari Pematang Raya dan Panei Tongah menuju Nagori Mekar Sari Raya dan Simpang Pangkalan Buntu Nagori Tigabolon menuju jalan besar Sidamanik dan kota Pematang Siantar.
Kondisi jembatan yang putus total saat Paska kelongsoran menuai Perspektif dari masyarakat sekitar khusus nya para Pengguna jalan,agar pihak perkebunan PTPN lV Kebun Unit Marjandi serta Pemerintah kabupaten cepat tanggap untuk perbaikan secepat nya agar aktivitas para pengguna jalan ini dapat Normal seperti biasa.
Keluhan masyarakat tersebut di sampaikan beberapa warga kepada wartawan saat itu,”Jumat 18 November 2022 di lokasi kejadian.Seperti hal nya salah seorang Guru SD yang berada di Pondok 10 tersebut,”SD Negeri 091291 Simpang Raya kecamatan Panei,Kabupaten Simalungun yakni,”Hotman Tua Saragih,menyampaikan guru-guru pengajar di sekolah tersebut mengharapkan agar jembatan jalan tersebut segera di perbaiki supaya anak didik bangsa yang hendak melaksanakan proses belajar setiap hari nya ini beserta guru-guru dalam menjalankan proses mengajar bisa berjalan dengan baik,”Kata nya.
“Amblas nya jembatan ini adalah akses jalan utama penghubung kesekolah tersebut dengan kondisi Putus total sudah berlangsung selama 7 hari yang lewat.Saat kejadian ketika curah hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur daerah tersebut pada musim penghujan akhir-akhir itu,kemungkinan menyebabkan ketahanan pada tembok jembatan tidak tahan menampung tekanan debit air dan tergerus lalu roboh.”kata nya.
“Kami juga berharap,bagaimana reaksi dari pihak PTPN lV khusus nya kebun Unit Marjandi yang merupakan daerah ini daerah PTPN dapat segera memperbaiki.Karena tujuan dari semua ini bagaimana rakyat itu bisa sejahtera dalam hal fasilitas jalan.
Lanjut nya mengatakan,Paska ambruk nya jembatan tersebut sudah berlangsung sejak seminggu yang lewat,yang pasti nya dalam penuturan nya sudah seminggu ini sudah tidak layak untuk di jalani baik pengguna kendaraan roda 2.Terpaksa siswa dan guru-guru dan masyarakat dari Bahtangan mengambil alih memotong dari Pondok 15,”terang nya.
“Oleh karena itu,kami dari masyarakat mewakili dari sekolah memohon agar jalan pada jembatan yang longsor agar di perbaiki secepat mungkin supaya akses jalan anak didik bangsa terutama anak SD dari Simpang Raya beserta guru-guru dapat berjalan dengan baik,itu harapan permohonan kami.
“Harapan kami juga,karena lokasi ini merupakan dalam lokasi Perkebunan PTPN lV,kami dari rakyat mewakili komponen masyarakat,meminta agar Pihak Pemerintah kabupaten dapat bekerja sama dengan PTPN agar akses jalan ini dimohonkan dapat segera di perbaiki secepat nya.Karena ada hubungan nya terhadap anak-anak didik SD Negeri 091281 Simpang Raya karena banyak anak-anak dari sana agak susah berjalan kaki karena keadaan jalan nya rusak,”kata Hotman Tua mengakhiri.
Sementara Pihak PTPN lV Kebun Unit Marjandi melalui Asisten kebun Afdeling lll,”Ronni Sitorus,SE saat di konfirmasi di kantor nya perihal kondisi jembatan yang putus total akses jalan utama penghubung antar 2 kecamatan ini kecamatan Panei dan kecamatan Sidamanik di kabupaten Simalungun tersebut mengatakan sudah dalam anggaran perbaikan dari pihak kebun dan sudah mulai dilaksanakan pengerjaan nya.
“Bahan Material bangunan sebahagian sudah ada dilokasi,semalam sudah mulai dilaksanakan pengerjaan,dan sekarang kita stop dulu karena cuaca tidak mendukung,tidak mungkin kita Cor sekarang musim hujan-hujan begini,nanti coran nya bisa hancur terbawa arus air,”kata Ronni.
“Pokok nya itu sudah mulai di tangani kebun,bahan nya sudah ada di situ,semen,pasir,batu sudah ada di lokasi semua,tinggal menunggu cuaca mendukung,kalau kita Cor sekarang tiba-tiba hujan nanti nya jadi sia-sia.”jelas nya,tapi untuk penggalian Pondasi sudah di buat dan itu kebijakan hak pekerja nya.Tetapi ketika longsor sudah mulai dilakukan pengerjaan nya,tetapi karena cuaca sedang ekstrim tidak mungkin dapat langsung di kerjakan semua nya.Kalau sia-sia saja pengerjaan nya habis lah dana ke situ,”terang Asisten kebun Afdeling lll yang baru menjabat lebih kurang satu bulan tersebut. (**)