Indobigi Online – Israel kembali mengeluarkan ancamannya untuk menyerang situs nuklir milik Iran. Menteri Pertahanan Benny Gantz menyebut itu akan terjadi dua atau tiga tahun ke depan.
Komentar eksplisit yang tidak biasa tentang kemungkinan garis waktu itu disampaikan Gantz kepada lulusan kadet angkatan udara dalam pidatonya pada Rabu (28/12) waktu setempat.
“Dalam dua atau tiga tahun, Anda mungkin melintasi langit ke arah timur dan mengambil bagian dalam serangan terhadap situs nuklir di Iran,” kata Gantz, seperti dikutip dari The National, Kamis (29/12).
Komentar Gantz mengikuti pernyataan bulan lalu dari jenderal militer Aviv Kochavi yang mengatakan Israel dan AS akan mempercepat rencana militer untuk melawan Iran karena secara agresif mengejar agenda nuklirnya.
“Kami berada pada titik kritis yang membutuhkan percepatan rencana operasional dan kerja sama melawan Iran dan proksi terorisnya di kawasan itu,” kata Letnan Kochavi saat berkunjung ke Washington.
Iran telah meningkatkan pengayaan uraniumnya sebagai upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang sekarang telah rusak terus mengalami kegagalan.
Teheran saat ini memiliki persediaan besar uranium yang diperkaya hingga 60 persen, satu langkah lagi dari kemampuan memproduksi bom nuklir.
Pejabat pengawas nuklir PBB mengunjungi Iran awal bulan ini dalam upaya untuk mengakhiri kebuntuan atas pengayaan uraniumnya di tiga lokasi yang tidak diumumkan, tetapi pertemuan itu berakhir dengan sedikit perubahan.
Israel telah lama mengeluarkan ancaman terselubung untuk menyerang fasilitas nuklir musuh bebuyutannya jika menganggap diplomasi Barat dengan Teheran menemui jalan buntu.
Mereka mengaku menyerang target Hizbullah yang terkait dengan Iran di negara tetangga Suriah.
Namun, beberapa ahli meragukan Israel memiliki kekuatan militer untuk memberikan kerusakan permanen pada sasaran Iran.
Sumber : Rmol